Keberhalaan Tak sengaja Kau Ciptakan Sendiri
Saturday, 24 January 2015
Add Comment
Sebuah keberhalaan yang telah kau bangun sendiri tanpa kesadaran.
Kau baru saja memulai. Kurang jelas kah? Apabila dalam masa masa dimana sebuah naluri seorang pengelana.Akan tetapi dalam setiap berkelana yang kau cari sebenarnya tidak ada, pada sebelumnya mungkin yang kau cari hanya sebuah kepuasan dan rasa ingin tahu dengan selalu ingin mencoba keluar entah kemana dengan tujuan yang bisa dikatakan rasa ingin tahu karena muak dengan rutinitas. Jika memang keinginan itu terus menerus tanpa upaya untuk berhenti baik secara pelan-pelan atau mengurangi, kau baru saja terlibat dalam konflik kau dan jiwamu sendiri, siapa sangka ternyata sebuah keinginan yang sifatnya butuh pengakuan dalam diri khususnya jiwamu.
Pengakuan. Ya kau baru tahap seorang yang butuh diakui dan butuh untuk diperhatikan. Bukankah begitu, , jangan terlalu naïf untuk mengakui..Apa bila dalam statusmu seorang pecinta alam (bahasa lebih halusnya penikmat alam saja agar kau tak merasa terbebani dengan istilah CINTA) Apakah sudah memenuhi criteria dan sudah sesuai dengan apa yang tertera dalam kode etik? Mugkin harus direnungkan
Kau bukan seorang pecinta mapun penikmat pada pada istilah yang dapat dipertanggung jawabkan bila ternyata masih saja membuat berhala dan butuh pengakuan@red
Kenapa bisa seperti itu ? ya tanyakan saja pada alam dan kawan setingkatmu atau saudara seperjuanganmu, tanyakan apa layak disebut demikian? yang dicintai saja sudah semakin parah tidak kah kau lihat alam yg sekarang? Jika bukan karena sebuah pengakuan dari orang2 traveling maupun backpacker yang telah tak sengaja membuat rusak alam itu sendiri bahkan bisa dikatakan sebagian dari mereka mempengaruhi secara visual bagaimana keadaan di tempat yang jauh dari hiruk pikuk manusia ternyata sangat mengagumkan. bahkan tak jarang sebagai ajang pencitraan publik bahwa keberadaan mereka sudah mampu menjelajah di kawasan tertentu yang harus susah payah tentunya banyak komentar baik sifatnya mengagumi atau sekedar apresiasi atas kerja kerasnya #penulis tidak menyalahkan siapa kau dan kenapa demikian sebut saja oknum.
Sebenarnya mari kita bisa intropeksi sendiri hal yang paling mendasar dari seorang yang bergelut dalam dunia traveling,adventure apakah dari kesemuanya punya karya yang bisa dibanggakan? Atau sebagian dari mereka sendiri punya cita cita yang sudah tercapai ? khususnya tentang alam dan tempat2 yang mereka kunjungi atau tempat yang mereka tantang untuk menaikan adrenalinya ? yang ada hanya exploitasi dan kerusakan. Parahhhh
Itu oknum jangan jadi merasa dulu. . marilah dengan kerendahan hati untuk saling merangkul dan bersama sama mencoba menata ulang dan menjaga dimana tempat kita berpijak disitu tempat yang musti kita jaga, ekosistem di tempat itu tidak hanya manusia sebagi ujung rantai makanan, keserakahan bisa kita kurangi bahkan hilangkan demi tercapai keseimbangan lingkungan.
Bila kau hanya menjadi sampah dan nyampah dengan keberhalaan yang kau agung-agungkan lantaran wujud eksistensi manusia itu sendiri baik ketinggian sebagai wujud kedudukan maupun ketinggian perlambang untuk di akui.
#ketinggian itu belum bisa diartikan puncak baca puncak sejati
#Gunung
#Hutan
APAKAH ADA KONSEKUENSINYA ATAS KESALAHAN YANG KAU PERBUAT ? ALAM TAK PERNAH MENGHUKUMMU ATAS TINDAKANMU.
ALAM TAK BUTUH DI DATANGI DAN TAK BUTUH DI SANJUNG
ALAM YANG INDAH BUKAN TEMPAT UNTUK DIJADIKAN BERHALA ATAS KEBERADAAN DAN KEBERHASILANMU SAMPAI DI SANA
FOTO YANG TERSIMPAN DI FOLDER "AKU DAN ALAMKU" BISA JADI BERHALA YANG TERSIMPAN SEJAK KAU MEMUNGUTNYA JAUH DISANA
Kau baru saja memulai. Kurang jelas kah? Apabila dalam masa masa dimana sebuah naluri seorang pengelana.Akan tetapi dalam setiap berkelana yang kau cari sebenarnya tidak ada, pada sebelumnya mungkin yang kau cari hanya sebuah kepuasan dan rasa ingin tahu dengan selalu ingin mencoba keluar entah kemana dengan tujuan yang bisa dikatakan rasa ingin tahu karena muak dengan rutinitas. Jika memang keinginan itu terus menerus tanpa upaya untuk berhenti baik secara pelan-pelan atau mengurangi, kau baru saja terlibat dalam konflik kau dan jiwamu sendiri, siapa sangka ternyata sebuah keinginan yang sifatnya butuh pengakuan dalam diri khususnya jiwamu.
Pengakuan. Ya kau baru tahap seorang yang butuh diakui dan butuh untuk diperhatikan. Bukankah begitu, , jangan terlalu naïf untuk mengakui..Apa bila dalam statusmu seorang pecinta alam (bahasa lebih halusnya penikmat alam saja agar kau tak merasa terbebani dengan istilah CINTA) Apakah sudah memenuhi criteria dan sudah sesuai dengan apa yang tertera dalam kode etik? Mugkin harus direnungkan
Kau bukan seorang pecinta mapun penikmat pada pada istilah yang dapat dipertanggung jawabkan bila ternyata masih saja membuat berhala dan butuh pengakuan@red
Kenapa bisa seperti itu ? ya tanyakan saja pada alam dan kawan setingkatmu atau saudara seperjuanganmu, tanyakan apa layak disebut demikian? yang dicintai saja sudah semakin parah tidak kah kau lihat alam yg sekarang? Jika bukan karena sebuah pengakuan dari orang2 traveling maupun backpacker yang telah tak sengaja membuat rusak alam itu sendiri bahkan bisa dikatakan sebagian dari mereka mempengaruhi secara visual bagaimana keadaan di tempat yang jauh dari hiruk pikuk manusia ternyata sangat mengagumkan. bahkan tak jarang sebagai ajang pencitraan publik bahwa keberadaan mereka sudah mampu menjelajah di kawasan tertentu yang harus susah payah tentunya banyak komentar baik sifatnya mengagumi atau sekedar apresiasi atas kerja kerasnya #penulis tidak menyalahkan siapa kau dan kenapa demikian sebut saja oknum.
Sebenarnya mari kita bisa intropeksi sendiri hal yang paling mendasar dari seorang yang bergelut dalam dunia traveling,adventure apakah dari kesemuanya punya karya yang bisa dibanggakan? Atau sebagian dari mereka sendiri punya cita cita yang sudah tercapai ? khususnya tentang alam dan tempat2 yang mereka kunjungi atau tempat yang mereka tantang untuk menaikan adrenalinya ? yang ada hanya exploitasi dan kerusakan. Parahhhh
Itu oknum jangan jadi merasa dulu. . marilah dengan kerendahan hati untuk saling merangkul dan bersama sama mencoba menata ulang dan menjaga dimana tempat kita berpijak disitu tempat yang musti kita jaga, ekosistem di tempat itu tidak hanya manusia sebagi ujung rantai makanan, keserakahan bisa kita kurangi bahkan hilangkan demi tercapai keseimbangan lingkungan.
Bila kau hanya menjadi sampah dan nyampah dengan keberhalaan yang kau agung-agungkan lantaran wujud eksistensi manusia itu sendiri baik ketinggian sebagai wujud kedudukan maupun ketinggian perlambang untuk di akui.
#ketinggian itu belum bisa diartikan puncak baca puncak sejati
#Gunung
#Hutan
APAKAH ADA KONSEKUENSINYA ATAS KESALAHAN YANG KAU PERBUAT ? ALAM TAK PERNAH MENGHUKUMMU ATAS TINDAKANMU.
ALAM TAK BUTUH DI DATANGI DAN TAK BUTUH DI SANJUNG
ALAM YANG INDAH BUKAN TEMPAT UNTUK DIJADIKAN BERHALA ATAS KEBERADAAN DAN KEBERHASILANMU SAMPAI DI SANA
FOTO YANG TERSIMPAN DI FOLDER "AKU DAN ALAMKU" BISA JADI BERHALA YANG TERSIMPAN SEJAK KAU MEMUNGUTNYA JAUH DISANA
Salam lestari
Semarang 23 januari 2013
Semarang 23 januari 2013
0 Response to "Keberhalaan Tak sengaja Kau Ciptakan Sendiri"
Post a Comment
PERHATIAN:
Jika ada yang Ingin Anda Tanyakan Terkait Artikel di atas Silahkan Bertanya Melalui Kolom Komentar Berikut ini!, dengan Ketentuan :
1. Berkomentarlah dengan Sopan (No Spam, Sara dan Rasis).
2. Komentar di Moderasi, bila berkomentar tidak sesuai dengan kebijakan maka tidak di terbitkan!.
3. Centang kotak Notify Me / Beri Tahu Saya untuk mendapatkan notifikasi komentar.
4. Semoga bermanfaat =D