TRIMAKASIH MAHAMERU Part I
Thursday, 15 January 2015
Add Comment
Menggapai tanah para dewa “Mahameru”
Ini kisah bukan keberhalaan yang kami cari dengan sebutan “pendaki gunung”. Bukan gunung yang ini atau yang itu , kupikir sama saja antara ini dan itu baik ketinggian maupun tempatnya. “Cukup” tak usah kujelaskan panjang lebar “ndre”. Semeru ya sebut saja itu gunung dimana dan seberapa jauh lama perjalanan itu belum pernah ada di pikiranku. Jujur saja keinginan untuk sampai sana tidaklah begitu kuat. Akan tetapi tiba-tiba…
“Adakah yang mau menemaniku ke semeru?”
“Bisa, aku bisa menjadi temanmu bahkan teman perjalanan,” singkatku
“Ke semeru dalam minggu ini, jika bisa kita berangkat” tambahnya
“Insaallah, kita ketemu ” dalam pikiranku yang ada sekarang, apa ini jalan menuju ke malang, apa ini sebuah awal dari perjalanan yang dulu sempat kurencanakan untuk akhir sekolahku, ah entah ini mungkin secara tak sengaja atau kebetulan ada kesempatan berkunjung ke sana.
Sungguh keanehan muncul ketika memang benar kawan ku ini benar berkeinginan ke kawasan bromo tengger semeru. Dan pada kesempatan awal bertemu kami sengaja merencanakan untuk keberangkatan dan mendiskusikan dalam berbagai kemungkinan serta mempersiapkan apapun agar benar-benar tidak ada yang ketinggalan.
Sebut saja panggilanya “Dewa” haryadi nama jelasnya. Baik, seorang yang ku kenal dengan ramah dan kesan pertama “kita sesama perokok Djarum “ ahhahaha selalu ada obrolan ketika tak ada hal yang bisa dilakukan kecuali merokok dan ada saja ide
Trimakasih sebelumnya atas kesempatan bisa menjadikan awal sebuah perjalanan panjang nanti di negeri antah brantah di kota malang. “Kang. Kretanya berangkat malam kan?” lebih tua ku panggil saja kang. . ya setidaknya aku saja yang masih muda dan jiwa mudaku selalu nempel :D
“Kita naik kreta dari jogja jam 10 malam”
“Stasiun tugu”
“iya”
“Baiklah ,ku Start dari Semarang”
Kami menyebutnya ini perjalanan pertama. Sebuah tujuan yang belum pernah kami lakukan. Yang ada dalam pikiran “Seperti apa dan ada apa disana?” perjalanan diatas kreta kami sempat bercerita baik satu sama lain tentang pengalaman atau alasan kenapa memilih hobi yang kaitanya dengan pendakian.
“Malang!!”
“Ini setasiun malang baru” ujarnya
“hehehe aku gak reti mana yang baru dan yang lama”
Bergegas perjalanan kami lanjutkan untuk mampir ke sedulurnya kang dewa, muter muter tidak terlalu paham daerah sini. Hahah
“kita ke bu lilik”
“iya aku ngikut wae” hehehe jawabku
“Bunda” begitulah panggilan akrab kang dewa denganya, sempat mampir dan ngobrol banyak dengan beliau. Ini pertama kalinya kuketemu, namun tidak untuk temanku ia sudah lama kenal dan sudah menjadi sedulur hal itu nampak dari kedekatan dari mereka. “bu lilik” sosok wanita yang cantik, ramah , beliau hobi di pendakian dan sempat dulu pernah menggeluti dunia jurnalistik. Sosok ibu dari “patrik” dan “wily”. Bu makasih, sambutan yang hangat dan sayangnya ku sekedar ya begitulah andai aku di beri kesempatan waktu yang lama mungkin aku akan banyak bertanya, bener bener penasaran dengan ibu ini, bagaimana tidak, dunia travelingnya begitu kental dan banyak pengalaman tentunya. Sempat terpikir waktu itu juga, “kapan aku di dongengi waktu masa mudanya, atau pengalaman pengalamnya”.. suatu saat ketika ada waktu dan kesempatanlah pikirku
“Ada masyalum wak, bareng saja dengan dia” bu lilik mengenalkan kami dengan mas syalum
Tidak apa-pa pikirku bahkan nanti crita akan saling berkaitan dan menjadi hal yang baru. Kami akhirnya pamitan pada bunda.
“Kami berangkat dulu..bun”
“Ati ati jangan lupa lewat ayek ayek nanti ada sinyal di puncak ayek-ayek bisa kabari” begitu pesan yang ku ingat heheheh
Kami bertiga ….budal…
Siang dhuhur masih di tumpang nunggu jep-ketemu dua kawan saat itu yang sama sama ingin muncak-akhirnya pas
Kami ber lima… budal…
Di ranu pane sore dan bermalam-pagi mengurus pendaftaran-jam 12 sampai ranukumbolo-jam 7 malam sampai arcopodo-jam setengah 2 summit attack-turun jam 8-sarapan-jam 2 siang di ranukumbolo bermalam dan sunrisan-pagi jam 9 packing –jam 11 sampai juga di ayek ayek dan sms bunda sama update status-jam 2 ranupane-isyak sampai tempatnya bunda lilik lagi—
Kami akhirnya bermalam di tempat bu lilik.Siangnya ke stasiun dan pamitan
Singkat critadan banyak hal yang tidak bisa kucritakan dalam tulisan
Crita ini aku persempahkan untuk anak- anakku
“Putri dan Andre”
“Untuk crita disini Kalian punya saudara nak di malang (Eyang lilik, Om wily dan Om patrik), Pasuruan (Pak Syalum) dari magetan (Pak andri dan Pak enzo kabuto) dan tetanggamu sendiri (Pak Dhe Dewa alias Pak dhe Haryadi)”
Trimaksih banyak untuk kawanku
Kang Dewa “Kau banyak memberi pelajaran arti sebuah ketulusan yang tak ternilai dari apapun, sebuah perjalanan serta hal yang aku sebelumnya tidak kuketahui lebih tentang njenengan. Selalu menjadi sebuah inspirasi kedepan, kau punya saudara di kota apel jaga silaturahimnya, trimaksih telah mengenalkan padaku. Cerita lucunya dan keinginan terus berpetualang aku akui aku pertama kali kenal dengan jiwa petualang yang tak tergantikan dengan apapun. Trimakasih pinjaman sepatunya sempat kepikiran untuk medan pasir ku terbiasa dengan sandal. Dan kopi serta rokok untuk tetap bercrita. kapan- kapan pasti dan semoga kita punya crita lagi ,, semoga aku cepet kerja dan tak traktir nganti kwaregen … aku geleng2 wes ..hehehe eh sampaikan salamku pada keluargamu maaf belum bisa berkunjung kerumahmu… Sedulur temanggung (akan kucritakan lagi dirimu di crita menuju sembalun dll :D)”
Mas Syalum “Jepretane mantep” pak syalum dengan critanya sempat jadi buronan di ranupane dan masakannya yang ngangeni. Suwun mas, kapan kapan ngopi bareng maneh.. banyak yang ingin aku dengar critamu dan banyak hal yang aku ingin dengarkan..salam untuk keluarga di pasuruan “mitos tanjakan cintanya itu memeng tidak benar” terbukti :p kpn2 ketemu lagi mas … semoga
Bu lilik,” makasih bun atas critanya semalam larut sebelum tidur dan kopinya serta inspirasinya, sepatunya masih nempel, pesan dan pesannya masih ku ingat meskipun tak sengaja di sangoni pesan, foto-fotonya bagus-bagus ,, jiwa mudanya bagus , photo waktu mudanya cantik .. sayangnya ku tidak seumuran waktu dulu. .salam untuk wily dengan hobi singkat vespanya dan antar ke stasiun pesan ticket kereta.. suwun bun semoga ada waktu dan kesempatan lagi untuk silaturahim .. (sambung lagi di crita selanjutnya) “
Andri dan enzo kabuto ..”cie… kalian kaya kakak adik west ah. Aku kudu ngomong opo tapi salut dah keren untuk kalian berdua gak podo duwe kesel … jaran jaran kabeh. . crita kalian dan hal yang ngangeni kapan-kapan kita critakan lagi ..semoga/ salam untuk keluarga dirumah … kaos semeru ne langsung di pake”
salam jangen teruntuk, tumpang ,ranupani ,lendengan dowo, watu rejeng, ranukumbolo,cemoro kandang, jambangan,kalimati,arcopodo,kelik,cemoro tunggal, puncak mahameru , dan jongring saloko
Trimakasih ku ucapkan untuk saudaraku dalam pendakian kali ini dan semua pihak yang terlibat dari crita ini..
Taman nasional Bromo Tengger Semeru tempatku bersilaturahim di bawah kakiku berpijak di atas tanah tertinggu di pulau jawa ,mahameru dengan segala kerendahan hati ku bersyukur bisa mengenal lebih dekat sedekat darah dan dagingku pad tanah tercinta ini ,Indonesia dengan sebutan negeri elok nan permai semoga anak cucuku mampu mengenalmu lebih dekat dari aku mengenal tanah air ini.
0 Response to "TRIMAKASIH MAHAMERU Part I"
Post a Comment
PERHATIAN:
Jika ada yang Ingin Anda Tanyakan Terkait Artikel di atas Silahkan Bertanya Melalui Kolom Komentar Berikut ini!, dengan Ketentuan :
1. Berkomentarlah dengan Sopan (No Spam, Sara dan Rasis).
2. Komentar di Moderasi, bila berkomentar tidak sesuai dengan kebijakan maka tidak di terbitkan!.
3. Centang kotak Notify Me / Beri Tahu Saya untuk mendapatkan notifikasi komentar.
4. Semoga bermanfaat =D