Menggapai Gunung Rinjani
Tuesday, 3 March 2015
Add Comment
Sebuah cerita dari daratan nusa tenggara barat yang tak asing dengan suku pedalamannya sasak. Usut punya usul sebuah perjalanan mengenalkan sebuah cerita rakyat serta kejadian alam bahkan dipadu sebuah petualangan tak tergantikan. Demi penasaran dengan Dewi Anjani kami melakukan sebuah pendakian Pendakian Sejati di kawasan TNGR (Taman Nasional Gunung Rinjani).
Mas Haryadi dengan julukan Dewa Arya berkesempatan untuk kedua kalinya menjejakan tanah para Dewa Nusa Tenggara. Sementara Mas Imam selaku paling sepuh diantara kami bertiga ia merupakan seorang yang sudah lama menggeluti dunia pendakian khususnya menjadi salah satu dedengkot tanah tertinggi di TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru). Kami berangkat dari malang langsung menuju Praya dengan harapan bertemu teman di Lombok sebut saja Mas Bokel.Alm Kawan Kau selalu terkenang beristirahatlah Dengan damai . sayang sekali kesempatan bertatap hanya sekejap mata. Diantara cerita kami berlima setelah sampai di pasar masbagik. Kami sempatkan makan kucingan khas Mataram. Cukup menyenangkan disertai sebuah cerita dari rekan yang sudah banyak makan garam dunia traveling. Perjalanan pun berlanjut kami harus sampai sembalun dan sudah ada yang menunggu di sana kawan dari mas bokel. Perjalanan cukup memakan kurang dari satu jam perjalanan tibalah kami berlima sampai disembalun di rumah warga yang begitu menyambut kami dengan bahasa yang tak pernah kutemui sebelumnya. Ini orang sasak ramah sekali dan suguhan kopi terlalu merepotkan dalam benak kami. Tidak masalah inilah bentuk kekeluargaan yang kami terima sebagai awal kenal dari penduduk pribumi Sembalun. Malam begitu cepat sampai cerita dari mas bokel dan mas imam ,mas dewa membuat mata ini tak kuat layaknya dongengCerita dan Pengalaman berbagi kisah dan pelajaran Hidup sebelum tertidur. Alhasil kami terlelap bermalam di sembalun.
Dewi Anjani
![]() |
G. Rinjani |
Mas Haryadi dengan julukan Dewa Arya berkesempatan untuk kedua kalinya menjejakan tanah para Dewa Nusa Tenggara. Sementara Mas Imam selaku paling sepuh diantara kami bertiga ia merupakan seorang yang sudah lama menggeluti dunia pendakian khususnya menjadi salah satu dedengkot tanah tertinggi di TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru). Kami berangkat dari malang langsung menuju Praya dengan harapan bertemu teman di Lombok sebut saja Mas Bokel.Alm Kawan Kau selalu terkenang beristirahatlah Dengan damai . sayang sekali kesempatan bertatap hanya sekejap mata. Diantara cerita kami berlima setelah sampai di pasar masbagik. Kami sempatkan makan kucingan khas Mataram. Cukup menyenangkan disertai sebuah cerita dari rekan yang sudah banyak makan garam dunia traveling. Perjalanan pun berlanjut kami harus sampai sembalun dan sudah ada yang menunggu di sana kawan dari mas bokel. Perjalanan cukup memakan kurang dari satu jam perjalanan tibalah kami berlima sampai disembalun di rumah warga yang begitu menyambut kami dengan bahasa yang tak pernah kutemui sebelumnya. Ini orang sasak ramah sekali dan suguhan kopi terlalu merepotkan dalam benak kami. Tidak masalah inilah bentuk kekeluargaan yang kami terima sebagai awal kenal dari penduduk pribumi Sembalun. Malam begitu cepat sampai cerita dari mas bokel dan mas imam ,mas dewa membuat mata ini tak kuat layaknya dongengCerita dan Pengalaman berbagi kisah dan pelajaran Hidup sebelum tertidur. Alhasil kami terlelap bermalam di sembalun.
Dewi Anjani
Sebuah cerita rakyat dari Nusa Tenggara Sebuah Putri Cantik asli keturunan Raja Raja Selaparang yang mitosnya hasil pernikahan dengan makhluk halus yang bertengger di kawasan Gunung Rinjani. Sebuah cerita dari penduduk setempat bahwa dewi anjani dipercaya mampu memberikan hujan bagi penduduk kaki gunung. Adapun sebagai bentuk penghormatan serta persembahan kepada Dewi Anjani masyarakat setempat melarungkan sesembahan di segara anakan.
Sembalun.
Desa terakhir yang terletak di Lombok Timur dimana didesa tersebut lawang dari pendakian Gunung Rinjani via Sembalun. Cukup membuat rasa penasaran bahwa gunung yang kami akan lewati sudah nampak gagah berdiri dengan awan yang membentuk cincin dugaan sementara angin diatas sedang berputar mengitari kawasan kukusan gunung. Kami tak menyianyiakan waktu di sini sarapan dan menguak indormasi dari penjual nasi yang cukup memikat untuk bisa kembali lagi di pertemuan kedua Kisah Cinta Pandangan Pertama Sembalun HHH
Perjalanan
>>Desa Sembalun menuju Pos I kurang lebih kami sepakati 5 jam perjalanan
>>Pos I menuju Pos II sekitar 45menit
>>Pos II menuju Jembatan Bolong lupa waktu dan kejadian jamnya
>>Jembatan Bolong sampai Persimpangan cepat berlalu lantaran santai dan rokok selalu menyala
>>Persimpangan menuju Bukit penyesalan kami harus mempercepat waktu karena terburu sore
>>Bukit penyesalan sampai Pos III tak terasa lantaran tak terlalu dirasa yang ada hanya ngos2 an..
>>Pos III menuju Plawangan Sembalun cukup menguras tenaga kawan
>>Plawangan Sembalun Camp di pelawangan sembalun berharap memimpikan dewi anjani benar2 menolong agar cuaca secerah harapan serta tak turun hujan… nampak pelangi disore hari lantaran grimis menemani di perjalanan pos III
Untuk Kera Anjani Hati- Hati Gula 0.5Kg Habis di curi ni kera [ ketek anjani] sebut saja itu kami menamai sesuai nama yang ada.
>>>Langkah kaki kanan
>>>Langkah kaki kiri
>>>Tangan kiri menggenggam
>>>Tangan kanan memegang sebatang rokok Djarum Super
>>>Mulut ngos-ngosan
Punjak Rinjani
Ketinggian kurang lebih 3.726mdpl cukup menarik di ketinggian tersebut gunung hasil letusan Gunung baru jari yang masih aktiv sampai saat ini.
“ Indonesia tanah Airku”
“Tanah air tercinta yang pernah mengenalkan sesosok manusia ini berdiri sampai saat ini”“Disini kaki berdiri..Disini kami merasa tak pantas lagi ada kesombongan yang masih kami sandang”
“Kami terlalu kecil di antara bentang ciptaanMU”
“Selalu teringat kepada kawan-kawan dimana kalian pernah mengajarkan arti menghargai hidup”
“Kalian siapapun yang pernah mengajarkan arti sebuah pendakian dan kebersamaan “
“Kami bersyukur masih diberi kesempatan bersama Mas Dewa, Mas Imam, dan Kawan2 sependakian trimakasih Kalian itu NGANGENI... SUMPAH“
Segara Anakan Next
Dokumentasi Rinjani
0 Response to "Menggapai Gunung Rinjani"
Post a Comment
PERHATIAN:
Jika ada yang Ingin Anda Tanyakan Terkait Artikel di atas Silahkan Bertanya Melalui Kolom Komentar Berikut ini!, dengan Ketentuan :
1. Berkomentarlah dengan Sopan (No Spam, Sara dan Rasis).
2. Komentar di Moderasi, bila berkomentar tidak sesuai dengan kebijakan maka tidak di terbitkan!.
3. Centang kotak Notify Me / Beri Tahu Saya untuk mendapatkan notifikasi komentar.
4. Semoga bermanfaat =D