Kedung ombo

Waduk kedung ombo

Waduk ini aktiv pada masa pemerintahan Suharto dan aktiv waduk sejak tahun 14 Januari 1989. Pada waktu dulu waduk kedung ombo pada kasusnya sampi menenggelamkan 37 desa, bahlkan 7 kecamatan yang berada di 3 kabupaten, Sragen, Grobogan dan Boyolali, dengan total kurang lebih 5268 keluarga harus membebaskan tanahnya. Untuk lokasi waduk sendiri berada di Desa Kedung Ombo, Kec.n Geyer, Kab. Grobogan, Jawa Tengah dengan Luas wilayah ±6.576 ha yang dikelola langsung oleh Perhutani Jawa tengah.

Baiklah tak ada niat khusus sekedar menceritakan perjalanan khussnya arsip lama yang tersimpan. Penulis coba mengingatnya lantaran perjalanan pada waktu itu tepatnya dimulai pagi-pagi dan tepat pada Bulan ramadhan. Niat sekedar ekplorasi purwodadi dan keingintahuan tentang waduk kedung ombo yang katanya terbesar di Indonesia dalam hal waduk buatan. Ya tentu saja semua itu ada benarnya setelah melihat langsung dan ternyata cukup luas.

Berbicara soal bendungan terkadang sekedar observasi mengingat waduk waduk sebelumnya pernah kukunjungi lantaran penasaran. Ini berbeda dengan waduk sermo di kulon progo atau di waduk mrican banjarnegara atau malah waduk wadas lintang di wonosobo, dan waduk gajah mungkur di wonogiri. Hal yang berbeda dari sudut pandang orang listrik tentunya daya yang dihasilkan waduk itu sendiri bayangkan 22,50 MW dihasilkan dari sebuah turbin air dengan generatornya sebagai pembangkitnya. Lumayan besar kalau untk menerangi satu kabupaten tentunya sisa sangat sisa sekali.
Ah lupakan sejenak ndre … perjalanan bermulai dari semarang menuju bendungan kurang lebih 3 jam. Dan jam 12 sudah hampir sampai. Dhuhur dan melanjutkan dan survey sambil jalan-jalan.Sore pulang berbuka dijalan. Alhamdulilah sekali nikmat berbuka..

Menulis cerita perjalanan pada 3 tahun yang lalu belum sempat. Entah sekarang@ 2015 waduk dan wisatanya seperti apa. Entah sekarang ....

Trimakasih
Rizkyan Febrinta, atas ceritamu
Maaf bila harus terpleset lantaran medan licin. Pis!!! Selamat bulan Ramadhan ..
(Kiki nama panggilannya kawan dari pecinta alam fakultas teknik yang mengingatkan tentang sebuah kebersamaan ketika diksar dan ungaran first time)
Api abadi purwodadi dan watu bobotnya trimakasih critanya 2012