WASPADA DAMPAK BURUK JIKA HOBIMU MENDAKI GUNUNG !
Monday, 12 January 2015
2 Comments
Banyak hal yang belum kita ketahui sebelumnya efek dari hobi yang satu ini. Siapa sangka ternyata mendaki gunung itu sama halnya melakukan kegiatan olahraga yang menurut pakar kesehatan , mendaki bisa berakibat kematian itu salah satu dampak terakhir yang selalu di takuti para pendaki gunung Indonesai.(kematian gara2 kelelahan terus kurangnya pemahaman navigasi , menejemen pendakian yang waton nekat , atau memang sudah waktunya saja *Takdir)
Bukan itu yang akan dijelaskan disini penjelasan lebih seerhana sekedar dampak buruk yang terjadi ketika seseorang sudah menggeluti dunia pendakian diantaranya
1. Kecanduan
Ini terjadi lantaran ada zat adiktiv yang merasuk mata seseorang ketika di puncak ketinggian tertentu. Akibatnya terus terus dan terus pengen naik.
Bukan itu yang akan dijelaskan disini penjelasan lebih seerhana sekedar dampak buruk yang terjadi ketika seseorang sudah menggeluti dunia pendakian diantaranya
1. Kecanduan
Ini terjadi lantaran ada zat adiktiv yang merasuk mata seseorang ketika di puncak ketinggian tertentu. Akibatnya terus terus dan terus pengen naik.
2. Kesepian
Seorang pendaki akan mengalami kesepian ketika sudah turun dari gunung. Hal itu karena ia sudah beranggapan di gunung bukan tempat yang sepi namun disana ia merasakan keramaian. Lebih dekat dengan alam dan suara alam yang selalu membuat kenyamanan
3. Mudah gelisah
Gelisah yang dialami pendaki gunung yaitu ketia tidak bisa naik lagi dan lagi
4. Kaki terasa gatal2
Ini adalah gejala yang kerap dialami dan dirasakan pada umumnya seseorang yang sudah pada tahap akut. Dan obat gatal itu bukan Kal*a*ak atau dikukur melainkan harus metik obatnya di ketinggian tertentu
5. Bau badan
Ini yang kerap kali banyak diomongkan . bau badan seorang pendaki gunung itu mambu kecut layaknya kaos kaki direndam air hangat dan airnya diperas dijadikan parfum sehari2. Namun,pendapat orang2 pendaki, wanginya itu ngangeni… ampun bu !
Itu saja karena belum ada penelitian tingkat lanjut selebihnya sumber yang lebih akurat bisa ditanyakan pada kawan-kawanmu yang sudah sesepuh. Penulis hanya menulis dari sumber referensi seadanya namun bisa dipertanggungjawabkan
*sumber : mimpi di gunung kembang
yeahh
ReplyDeletemas nik :D
Delete