Pengelana
Sunday, 24 May 2015
Add Comment
![]() |
Pengelana |
Kita yang berdiri nampak kecil diantara bentangan pegunungan yang gagah kokoh berdiri, memanjang saling berkesinambungan antara bukit yang satu berdampingan dengan bukit yang lain. Ini berada diatas karpet hijau tak rata.Sampai ujung sana kutatap berakhir kebiru-biruan lamat-lamat terselimuti kabut tipis.
Deskripsi singkat memaksaku mengajakmu merasakan dimana aku sedang terpesona dengan ciptaan Tuhan. Semua itu membuatku terbayar entah dari sisimanapun, mulai dari kenapa aku berjalan tak mengenal berapa lama lagi kumeletakkan beban bawaan ini, sampai kapan lagi kuharus tetap melangkah dari kaki yang satu disusul dengan kaki yang satunya lagi, Tangan yang menggapai akar belukar dihadapanku sebagai ulur tangan untuk bisa berada lebih tinggi dari akar akar tsbt, toh nantinya ku bisa memandangmu tak lebih tinggi dari kakiku. Sempoyongan dengan nafas terkopoh kopoh, bercucuran keringat, semakin dipaksakan semakin serasa nafas terputus. Benar-benar tanjakan demi tanjakan membuat kegilaan.Dengan segala resiko apabila kaki tak kuat menopang beban bisa saja kami terglincir hingga semua berakhir dengan darah atau tulang yang memar. Semua kami lakukan demi menemukan jawaban yang mereka anggap ini kegilaan. Ternyata tidak bahkan tidak sama sekali. Ini perjuangan kawan bukan untuk dijadikan sebuah dramatisir seorang yang ingin menggapai sebuah puncak. Namun disisi lain Moment inilah yang kita sebut sebuah kehormatan. Tentunya rasa bangga kita bersama bisa sama- sama mengarungi susah dan senang dengan kalian. Kebersamaan menempuh perjalanan, berbagi kisah tentang rasa yang dialami dalam sebuah celotehan aneh. Aku pikir kita seharusnya bisa mengingatnya sampai saat ini. Dikala kita dikondisikan oleh alam yang mempertemukan kita dan menjadikan kita keluarga kecil atas dasar senasib seperjuangan melawan kerasnya lika liku perjalanan. Selebihnya untuk sebuah puncak bisa kami artikan sendiri sendiri. Aku paham bayaran inilah yang tak bisa ku dapat selain disini. Memandang kalian yang sejak tadi mengeluh mencaci lantaran kondisi yang tak sewajarnya. hehehh dasar. Lantas bagaimana kedudukan kita?layaknya hal yang sulit untuk aku pribadi terima bila aku dipandang kaum pendaki, tentunya aku belum terima bila dikatakan kaum pendaki. Entah bagi yang lain. Sebuah keadaan yang memberikan rasa puas dan terbawa sampai rumah dengan seribu crita hal itu membuat rasa untuk kembali menyapa kejadian yang sempat terjadi dan mengulangnya di kelak rencana pendakian selanjutnya, sebagai obat candu lantaran rindu. Bisa saja lantaran hal itu.setidaknya aku berkelana karena ingin kan itu semua- kubukan kaum pendaki.
Deskripsi singkat memaksaku mengajakmu merasakan dimana aku sedang terpesona dengan ciptaan Tuhan. Semua itu membuatku terbayar entah dari sisimanapun, mulai dari kenapa aku berjalan tak mengenal berapa lama lagi kumeletakkan beban bawaan ini, sampai kapan lagi kuharus tetap melangkah dari kaki yang satu disusul dengan kaki yang satunya lagi, Tangan yang menggapai akar belukar dihadapanku sebagai ulur tangan untuk bisa berada lebih tinggi dari akar akar tsbt, toh nantinya ku bisa memandangmu tak lebih tinggi dari kakiku. Sempoyongan dengan nafas terkopoh kopoh, bercucuran keringat, semakin dipaksakan semakin serasa nafas terputus. Benar-benar tanjakan demi tanjakan membuat kegilaan.Dengan segala resiko apabila kaki tak kuat menopang beban bisa saja kami terglincir hingga semua berakhir dengan darah atau tulang yang memar. Semua kami lakukan demi menemukan jawaban yang mereka anggap ini kegilaan. Ternyata tidak bahkan tidak sama sekali. Ini perjuangan kawan bukan untuk dijadikan sebuah dramatisir seorang yang ingin menggapai sebuah puncak. Namun disisi lain Moment inilah yang kita sebut sebuah kehormatan. Tentunya rasa bangga kita bersama bisa sama- sama mengarungi susah dan senang dengan kalian. Kebersamaan menempuh perjalanan, berbagi kisah tentang rasa yang dialami dalam sebuah celotehan aneh. Aku pikir kita seharusnya bisa mengingatnya sampai saat ini. Dikala kita dikondisikan oleh alam yang mempertemukan kita dan menjadikan kita keluarga kecil atas dasar senasib seperjuangan melawan kerasnya lika liku perjalanan. Selebihnya untuk sebuah puncak bisa kami artikan sendiri sendiri. Aku paham bayaran inilah yang tak bisa ku dapat selain disini. Memandang kalian yang sejak tadi mengeluh mencaci lantaran kondisi yang tak sewajarnya. hehehh dasar. Lantas bagaimana kedudukan kita?layaknya hal yang sulit untuk aku pribadi terima bila aku dipandang kaum pendaki, tentunya aku belum terima bila dikatakan kaum pendaki. Entah bagi yang lain. Sebuah keadaan yang memberikan rasa puas dan terbawa sampai rumah dengan seribu crita hal itu membuat rasa untuk kembali menyapa kejadian yang sempat terjadi dan mengulangnya di kelak rencana pendakian selanjutnya, sebagai obat candu lantaran rindu. Bisa saja lantaran hal itu.setidaknya aku berkelana karena ingin kan itu semua- kubukan kaum pendaki.
Dari gunung ke gunung kita melakukan pengelanamedan bahkan satu gunungpun bisa saja lebih dari satu kali. Ada apa ini semua? Bukan kegilaan kawan! ku tahu bila cerita yang berbeda akan selalu kita bawa pulang entah sebagai motivasi diri dalam dunia sehari hari atau sebagai ajang silaturahim tempat yang telah kita kunjungi.
Kita tinggalkan malam minggu kita tanpa terlalu memikirkan siapa yang akan menjadi pasangan kita kelak. Tak heran para pengelana gunung masih saja menikmati kesendirian tanpa terpengaruh ajakan kawan sebayanya yang inginkan berkumpul dengan tema wanita mana yang akan dicritakan sebagai bentuk eksistensi masa muda masa yang beapi api dalam urusan asmara. Oh tidak bagimu kawan. Kau terlalu menyibukkan mencari kawan baru dan memperoleh cerita baru di akhir kembalimu berkelana.Saat ini..Hobi kita di jadikan lifestyle bagi kalangan orang baru
Ada yang bilang gunung sekarang ramai sampah dan segala bentuk kerusakan yang diakibatkan pengunjung tak bertanggung jawab. Kami merasa tersinggung bila harus dikatakan nyampah, bukankah kita sejak dulu kenal gunung dan hutan tak seperti sekarang ini? Banyak nya tissue , botol air mineral, plastic, serta banyak lagi barang yang benar-benar menggangu pemandangan. Kami benar2 prihatin apa daya seorang yang baru kemaren tanpa bisa berbuat apa apa kecuali mencoba membawa turun dan menjaga bilamana melihat orang lain tak segan-segan angkat kedua lengan dan kalimat untuk mereka
“KITA SUDAH MENJADI SAMPAH JANGAN MENYAMPAH LAGI DISINI”
Ah kau ini percuma kau jadi manusia ketika tak mampu berfikir. Apa harus ku sebut kau binatang ? semoga tidak untuk sahabat-sahabatku. Aku paham siapa kalian dan aku tahu kita masih bisa bertanggung jawab terhadap apa yang kita lakkan bahkan sejauh perjalanan kesini.
Keindahan ala mini tak selamanya untuk kau pamerkan pada teman-temanmu didalam kawasan sosialmu. Cukup kau critakan tanpa ada tujuan apapun. Selebihnya bila ada yang ingin menuju ke tempat dimana kau merasa lebih bisa bersyukur ajaklah ia ke rumah sakit. benar-benar ingat peristiwa pengalaman pribadi mengajak rekan hanya untuk mengerti rasa syukur rumah sakit magelang saksi bila kita pernah berkata “kita jangan sampai menyianyiakan kesempatan hidup yang Allah berikan” yeee kenapa harus ke gunung atau ketempat tempat yang membuat kalian mengeluh diperjalanan namun bangga setelah bisa berfoto selfi diatas puncak garuda –tragis
Selamat malam bagi para pengelana dengan apapun tujuan kalian berkelana semoga menjadikan sebuah pemikiran yang bisa kau ambil dank au simpulkan sendiri menurut versi dan bahasamu sendiri. Tak lepas dari rasa peduli kita sebagai makhlik mulia penjaga isi bumi serta kekayaan hayati baik di atas tanah maupun di air seyogyanya kita mampu punya rasa menjiwai mereka sebagai bagian kesatuan dari ala mini. Tentunya kita bagian dari mereka Alam dan seisinya –manusia
Ada yang bilang gunung sekarang ramai sampah dan segala bentuk kerusakan yang diakibatkan pengunjung tak bertanggung jawab. Kami merasa tersinggung bila harus dikatakan nyampah, bukankah kita sejak dulu kenal gunung dan hutan tak seperti sekarang ini? Banyak nya tissue , botol air mineral, plastic, serta banyak lagi barang yang benar-benar menggangu pemandangan. Kami benar2 prihatin apa daya seorang yang baru kemaren tanpa bisa berbuat apa apa kecuali mencoba membawa turun dan menjaga bilamana melihat orang lain tak segan-segan angkat kedua lengan dan kalimat untuk mereka
“KITA SUDAH MENJADI SAMPAH JANGAN MENYAMPAH LAGI DISINI”
Ah kau ini percuma kau jadi manusia ketika tak mampu berfikir. Apa harus ku sebut kau binatang ? semoga tidak untuk sahabat-sahabatku. Aku paham siapa kalian dan aku tahu kita masih bisa bertanggung jawab terhadap apa yang kita lakkan bahkan sejauh perjalanan kesini.
Keindahan ala mini tak selamanya untuk kau pamerkan pada teman-temanmu didalam kawasan sosialmu. Cukup kau critakan tanpa ada tujuan apapun. Selebihnya bila ada yang ingin menuju ke tempat dimana kau merasa lebih bisa bersyukur ajaklah ia ke rumah sakit. benar-benar ingat peristiwa pengalaman pribadi mengajak rekan hanya untuk mengerti rasa syukur rumah sakit magelang saksi bila kita pernah berkata “kita jangan sampai menyianyiakan kesempatan hidup yang Allah berikan” yeee kenapa harus ke gunung atau ketempat tempat yang membuat kalian mengeluh diperjalanan namun bangga setelah bisa berfoto selfi diatas puncak garuda –tragis
Selamat malam bagi para pengelana dengan apapun tujuan kalian berkelana semoga menjadikan sebuah pemikiran yang bisa kau ambil dank au simpulkan sendiri menurut versi dan bahasamu sendiri. Tak lepas dari rasa peduli kita sebagai makhlik mulia penjaga isi bumi serta kekayaan hayati baik di atas tanah maupun di air seyogyanya kita mampu punya rasa menjiwai mereka sebagai bagian kesatuan dari ala mini. Tentunya kita bagian dari mereka Alam dan seisinya –manusia
Lestari
Trimakasih sahabat
Temanggung, 24 Mei 2015
0 Response to "Pengelana"
Post a Comment
PERHATIAN:
Jika ada yang Ingin Anda Tanyakan Terkait Artikel di atas Silahkan Bertanya Melalui Kolom Komentar Berikut ini!, dengan Ketentuan :
1. Berkomentarlah dengan Sopan (No Spam, Sara dan Rasis).
2. Komentar di Moderasi, bila berkomentar tidak sesuai dengan kebijakan maka tidak di terbitkan!.
3. Centang kotak Notify Me / Beri Tahu Saya untuk mendapatkan notifikasi komentar.
4. Semoga bermanfaat =D